5 Contoh Kerajinan di YOGYAKARTA
1. Kerajinan
Perak Kota Gede
Kotagede tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi sentra
kerajinan perak terbesar di Indonesia, melebihi Bali, Lombok dan Kendari.
Beragam kerajinan perak yang diolah menjadi beragam bentuk lewat beragam cara
dihasilkan dari tempat yang berlokasi 10 km dari pusat kota Yogyakarta. Sejak
tahun 70an, kerajinan perak produksi Kotagede telah diminati wisatawan
mancanegara, baik yang berbentuk perhiasan, peralatan rumah tangga ataupun
aksesoris penghias.
. Kerajinan Kulit
Yogyakarta
Keistimewaan
Yogya bukan terlihat dari satu ikon tempat wisatanya, Candi Borobudur. Berbagai
tempat wisata yang menjadi andalan dari Yogya masih banyak yang dapat anda
ketahui . Mulai dari bangunan benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, makam raja
raja Imogiri, hingga deretan penjual souvenir khas Yogya yang menjadi ciri khas
dari jalan Malioboro. Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat
mengunjungi tempat yang menjual beraneka kerajinan tangan masyarakat Yogya,
seperti kain batik, bunga kering dari kayu, serta tas yang terbuat dari anyaman
rotan. Bahkan pengunjung dapat mendatangi langsung
kegiatan pengrajin yang sedang membuat berbagai souvenir .
3. Gerabah kasongan
Seiring berkembangnya Jaman, Gerabah disini dibuat lebih
modern. Yakni setelah kawasan ini diperkenalkan oleh Seniman Yogyakarta, Sapto
Hudoyo pada tahun 1971-1972. Dengan keahlian seni yang yang tinggi akhirnya
produk dari Kasongan ini dikomersilkan secara besar-besaran oleh Sahid keramik
sekitar tahun 1980-an. Saat ini dapat dijumpai berbagai motif untuk berbagi
model bentuk barang. Yang paling banyak dijumpai barang bentuk Guci, Pot, Meja,
Kursi, kursi, dll. Namun sekarang sudah berkembang dengan berbagi macam barang
tidak hanya dari tanah liat saja namun berkembang menjadi sentra industri
kerajinan yang berkualitas untuk ekspor ke mancanegara.
4. Batik
Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara
keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak
keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara
lain ke Banyumas, Pekalongan, dan kedaerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan
sebagainy a. Meluasny a daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut
perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18.
Keluarga-keluarga kraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan
seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan
daerah baru itu.Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda, mendesak sang
pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah
kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di
daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro
mengembangkan batik.
5. BATIK KAYU
Kerajinan adalah salah
satu keunggulan yang
mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . Berbagai sumber potensi
mengangkat citra kota yogyakarta , salah satunya adalah sentra kerajinan ,
dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta , maka pantaslah
bahwa kota yogyakarta mendapat julukan sebagai kota kerajinan.
Berbagai barang
kerajinan tumbuh dengan pesat di kota yogyakarta. Barang kerajinan yang mereka
hasilkan ada yang di jual untuk wilayah domestik , maupun mancanegara. Di
dukung dengan banyaknya sumber bahan baku dan keterampilan yang dimiliki , baik
dari pengrajin bersekala besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha
menawarkan produk terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar
mereka. aneka macam ragam yang
ada di kota yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan permintaan
pasar . Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini dikembangkan bukan
hanya pada media kain, melainkan pada media kayu.
IZIN COPY TARIK
BalasHapus