Rabu, 18 Desember 2013

5 Contoh Kerajinan di YOGYAKARTA

5 Contoh Kerajinan di YOGYAKARTA



1.      Kerajinan Perak Kota Gede
Kotagede tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi sentra kerajinan perak terbesar di Indonesia, melebihi Bali, Lombok dan Kendari. Beragam kerajinan perak yang diolah menjadi beragam bentuk lewat beragam cara dihasilkan dari tempat yang berlokasi 10 km dari pusat kota Yogyakarta. Sejak tahun 70an, kerajinan perak produksi Kotagede telah diminati wisatawan mancanegara, baik yang berbentuk perhiasan, peralatan rumah tangga ataupun aksesoris penghias.





.     Kerajinan Kulit Yogyakarta

                    Keistimewaan Yogya bukan terlihat dari satu ikon tempat wisatanya, Candi Borobudur. Berbagai tempat wisata yang menjadi andalan dari Yogya masih banyak yang dapat anda ketahui . Mulai dari bangunan benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, makam raja raja Imogiri, hingga deretan penjual souvenir khas Yogya yang menjadi ciri khas dari jalan Malioboro.  Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat mengunjungi tempat yang menjual beraneka kerajinan tangan masyarakat Yogya, seperti kain batik, bunga kering dari kayu, serta tas yang terbuat dari anyaman rotan. Bahkan  pengunjung  dapat mendatangi langsung kegiatan pengrajin yang sedang membuat berbagai souvenir .


3. Gerabah kasongan
Seiring berkembangnya Jaman, Gerabah disini dibuat lebih modern. Yakni setelah kawasan ini diperkenalkan oleh Seniman Yogyakarta, Sapto Hudoyo pada tahun 1971-1972. Dengan keahlian seni yang yang tinggi akhirnya produk dari Kasongan ini dikomersilkan secara besar-besaran oleh Sahid keramik sekitar tahun 1980-an. Saat ini dapat dijumpai berbagai motif untuk berbagi model bentuk barang. Yang paling banyak dijumpai barang bentuk Guci, Pot, Meja, Kursi, kursi, dll. Namun sekarang sudah berkembang dengan berbagi macam barang tidak hanya dari tanah liat saja namun berkembang menjadi sentra industri kerajinan yang berkualitas untuk ekspor ke mancanegara.



4. Batik

Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Banyumas, Pekalongan, dan kedaerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainy a. Meluasny a daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-keluarga kraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah baru itu.Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda, mendesak sang pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.



5. BATIK KAYU
Kerajinan adalah salah satu keunggulan  yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . Berbagai sumber potensi mengangkat citra kota yogyakarta , salah satunya adalah sentra kerajinan , dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta , maka pantaslah bahwa kota yogyakarta mendapat julukan sebagai kota kerajinan.
Berbagai barang kerajinan tumbuh dengan pesat di kota yogyakarta. Barang kerajinan yang mereka hasilkan ada yang di jual untuk wilayah domestik , maupun mancanegara. Di dukung dengan banyaknya sumber bahan baku dan keterampilan yang dimiliki , baik dari pengrajin bersekala besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha menawarkan produk terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar mereka. aneka macam ragam yang ada di kota yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan permintaan pasar . Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu.


1 komentar:

JANGAN MEMAKAI KOTOR
DILARANG MEMASUKAN LINK
DAN KOMENTAR DENGAN BAIK OKE

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...